Ranti hanya menggelengkan kepala ketika ditanya apa sih siklus menstruasi itu? Ranti hanyalah salah satu dari begitu banyak wanita yang tidak memahami apa sebenarnya siklus menstruasi itu. Padahal sesungguhnya penting bagi wanita menstruasi untuk memahami siklus menstruasi mereka agar dapat mengetahui apakah menstruasi atau siklus menstruasi mereka normal/sehat atau tidak. Lebih jauh lagi, dengan memahami siklus menstruasi, mereka juga dapat mendeteksi ada tidaknya gangguan pada menstruasi/siklus menstruasi mereka. Jadi apakah siklus menstruasi itu?
Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1 haid di bulan ini s/d hari ke-1 haid di bulan berikutnya). Siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21 - 35 hari. Hanya 10 – 15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarche (mens pertama) dan sesaat sebelum menopause.
Panjang siklus haid yang ideal adalah 28 hari, tetapi variasinya luas bukan hanya terjadi antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Panjang siklus haid seorang wanita biasanya dipengaruhi oleh usia :
1. Gadis berusia 12 tahun rata-rata berkisar 25,1 hari
2. Wanita berusia 43 tahun rata-rata berkisar 27,1 hari
3. Wanita berusia 55 tahun rata-rata berkisar 51,9 hari
4. Dari data statistik panjang siklus haid yang biasa terjadi pada seorang wanita dalam masa reproduksi rata-rata berkisar 25 - 32 hari
5. Wanita yang mengalami proses ovulasi, panjang siklus haid berkisar 21 - 35 hari. Jika panjang siklus haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari dan tidak teratur, biasanya terjadi siklus haid yang tidak mengalami proses ovulasi (Anovulatoric Cycle)
Pada saat pertama mengalami menstruasi (menarche), siklus mungkin tidak teratur. Jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur.
Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender. Dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda.
Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba Falopii. Di dalam tuba biasanya terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Perdarahan biasa berlangsung selama 3 - 5 hari, kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.
Lalu bagaimana jika jalannya siklus menstruasi tidak seperti yang telah diuraikan diatas? Misal, satu kali siklus menstruasi lebih dari 35 hari atau kurang dari 21 hari. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya gangguan siklus menstruasi pada wanita. Banyak faktor yang dapat menyebabkan munculnya gangguan pada siklus menstruasi, namun ketidakseimbangan hor-monlah yang dipandang paling bertanggungjawab, atau dengan kata lain, ketidakseimbangan hormon yang menjadi akar masalahnya. Namun kini wanita tidak perlu khawatir, karena telah tersedia Femona®, kapsul herbal organik yang diformulasikan untuk mencegah dan mengatasi gangguan menstruasi langsung pada akar masalahnya yaitu ketidakseimbangan hormon. Namun demikian, Femona® bukan hormon (tidak diformulasikan sebagai hormon) dan tidak mengandung hormon, tetapi memiliki peran besar dalam menyeimbangkan hormon.
Tiap kapsul Femona® mengandung 600 mg Lepidium Peruvianum Chacon organik, yaitu herbal sejenis umbi-umbian dari pegunungan Andes-Peru yang telah terbukti memiliki khasiat medis tinggi, mengandung protein, vitamin dan mineral dalam jumlah yang signifikan, serta mengandung zat-zat aktif (Alkaloida) alami yang berperan besar dalam menyeimbangkan hormon tubuh. Anda pun tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi Femona, karena Femona® telah lulus uji toksisitas, uji keamanan, uji pengawet dan diproses dengan standar GMP (Good Manufacturing Practice).
Artikel di Harian Berita Kota/ Desember 2009,






Tidak ada komentar:
Posting Komentar