Lazimnya wanita memulai masa pubertas antara usia 9 tahun sampai 12 tahun. Pada masa ini wanita mulai mengalami perkembangan tubuh secara fisik dan hormonal. Salah satu ciri dimulainya masa pubertas pada wanita adalah adanya perdarahan yang terjadi secara berulang-ulang setiap bulannya, pada rahim seorang wanita, akibat adanya proses peluruhan dinding rahim atau yang biasa disebut dengan menstruasi.
Pada beberapa wanita masa menstruasi bisa menjadi masa-masa yang sangat menyiksa. Itu akibat adanya gangguan-gangguan pada siklus menstruasi mereka. Adapun gangguan menstruasi yang paling sering dikeluhkan oleh sebagian wanita antara lain PMS (pre menstrual syndrome), nyeri haid, siklus haid tidak teratur, sampai perdarahan tidak normal pada saat haid. Riset membuktikan bahwa 85% wanita menstruasi mengalami PMS. Ironisnya, banyak wanita yang belum tahu apa sebenarnya PMS itu. Jadi apa yang dimaksud dengan PMS? Dan bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya?
PMS
PMS (Premenstrual Syndrome) atau Sindrom Pra Menstruasi adalah gejala fisik, psikis/emosional dan tingkah laku yang sering terjadi menjelang perdarahan menstruasi/haid. Gejala-gejala PMS ini terjadi 7 - 14 hari sebelum datangnya haid dan akan hilang bila mulai haid. PMS terjadi pada siklus menstruasi wanita di setiap usia, biasanya pada wanita usia 14 - 50 tahun. Gejala PMS yang terjadi bervariasi dan berubah-ubah pada tiap wanita dari bulan ke bulan. Berdasarkan riset dapat diidentifikasikan ada 180 gejala umum PMS dan yang paling sering dilaporkan adalah :
- Gejala-gejala fisik seperti sakit kepala/migrain, perut kejang/kembung, sembelit/diare, sakit punggung/pinggang, kram pada kandung kemih, fatigue (letih/lelah/lesu), payudara nyeri, membengkak dan mengeras, gangguan tidur, sendi atau otot lemas, timbulnya jerawat, pembengkakan tungkai kaki/lutut, retensi/tertahannya cairan tubuh di payudara, tungkai kaki, lutut, otak (yang menyebabkan payudara, tungkai kaki, lutut membengkak dan sakit kepala), kenaikan berat badan dan lain sebagainya.
- Gejala psikis/emosional dan tingkah laku seperti perubahan nafsu makan, nafsu makan meningkat (khususnya jenis makanan yang manis, asin), atau sebaliknya menjadi kurang nafsu makan, mudah tersinggung, mudah marah, mood berubah-ubah, menangis tiba-tiba, perubahan libido, pelupa, cemas, depresi, gangguan konsentrasi, dan agresif.
PENYEBAB PMS
Penyebab pasti dari PMS masih terus diteliti, berdasar riset medis yang telah dilakukan, penyebab PMS mengarah pada perubahan tingkat hormon yang terjadi pada masa sebelum haid. Salah satunya adalah peranan dari hormon wanita yaitu Estrogen dan Progesteron. PMS terjadi pada rentang waktu hidup antara pubertas dan menopause, masa ketika ovarium bekerja untuk menghasilkan Hormon Estrogen dan Progesteron. Wanita yang tidak berovulasi (misalnya sedang hamil) tidak mengalami PMS.
Riset menunjukan bahwa PMS cenderung lebih bermasalah: di awal dan akhir fase siklus reproduksi (yaitu pada masa pubertas dan menjelang menopause), pada bulan yang diikuti masa kehamilan serta pada bulan setelah kelahiran anak saat mulai kembali siklus menstruasi. Ada beberapa teori penyebab PMS:
• Berhubungan dengan hipoglikemia (kadar gula darah rendah yang abnormal/hypothyroid)
• Berhubungan dengan hormon pituitari, prostagalandin, dan neurotransmitter di otak
• Karena kurang asupan vitamin B, Kalsium dan Magnesium
Penyebab adanya gangguan menstruasi bersifat multifaktor, namun ditengarai, ketidakseimbangan hormonlah yang paling bertanggung jawab. Namun sebagai wanita, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Kini saatnya membuktikan kita mampu mengatasi gangguan menstruasi dengan cara yang tepat. Untuk itu, wanita harus paham betul bahwa akar masalah munculnya gangguan menstruasi adalah ketidakseimbangan hormon.
Tapi kini telah tersedia Femona®, kapsul herbal organik yang diformulasikan untuk mencegah dan mengatasi gangguan menstruasi langsung pada akar masalahnya yaitu ketidakseimbangan hormon. Namun demikian, Femona® bukan hormon (tidak diformulasikan sebagai hormon) dan tidak mengandung hormon, tetapi memiliki peran besar dalam menyeimbangkan hormon.
Tiap kapsul Femona® mengandung 600 mg Lepidium Peruvianum Chacon organik, yaitu herbal sejenis umbi-umbian dari pegunungan Andes-Peru yang telah terbukti memiliki khasiat medis tinggi, mengandung protein, vitamin dan mineral dalam jumlah yang signifikan, serta mengandung zat-zat aktif (Alkaloida) alami yang berperan besar dalam menyeimbangkan hormon tubuh. Anda pun tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi Femona, karena Femona® telah lulus uji toksisitas, uji keamanan, uji pengawet dan diproses dengan standar GMP (Good Manufacturing Practice).
Artikel Harian Berita Kota/ Januari 2010,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar