Terjaga bukan disengaja. Menerawang hingga sulit terpejam lagi. Begitu banyak harapan-harapan yang singgah di benak, terpatri, tak hendak pergi. padahal semakin lama tak terwujud, ia semakin menggerogoti jiwa. Bercokol laksana parasit, menghantui, membayangi, berpindah sesesuka hati mengikuti ritme pikiran, bersenandung upaya memecah konsentrasi.
Pagi ini pun begitu. Jiwa yang tak pernah puas seakan memaksa, mengungkung jiwa yang hendak membauri angin, mengalir bersama air, untuk tetap bersama inginnya.
Kasian rasa, yang semaki tertindas. Mengalah demi sesuatu yang nyata-nyata hanya urusan dunia. Kasian raga, yang semakin merana. Terbentur jarak pandangan demi hidup yang yang tak bisa dipastikan kapan akan berakhir.
Bersyukur? Pasti. Dengan segala kenyataan yang sudah tercapai, dengan segala mimpi yang telah terlampaui, dengan segala jalan kebaikan yang terbangun. Pasti bersyukur.
Namun..
Bukan berarti harus dicukupkan sampai disini. Aku masih menemukan jutaan jalan yang belum terjelajahi. Masih ada udara segar yang belum terhirup. Masih ada aliran air yang harus kutelusuri hingga muara. Masih-ada harapan-harapan. Yang masih bercokol, menghantui, membayangi.
Sedang anakku menuju kesempurnaannya, melewati hari-hari minggu-minggu bulan-bulan terberatnya, bergelayut di rahim, berdenyut, menggelitik.
Tetap sehat sayang.. Pintaku..
1 hari menuju minggu ke-16 mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar