Udah lama ga nikmatin malam di jalanan kota bandarlampung. Terlebih semenjak punya baby. Hidup berjalan cepat, karena kesibukan yang menggerogoti waktu.
Sudah 7 bulan 2 minggu umur Senja. Sudah gapapa jika ditinggal sebentar dengan eyangnya. Asal jam 9 (jadwal mimiknya) amah ada dirumah.
Seperti malam ini, berdua suami ingin menikmati jalan malam seperti waktu dulu. Niatnya cuma mau ngopi2 cakep di kafe Oi Lungsir.
Dideru sepeda motor yang dipacu suami, mentang2 speedometer nya rusak, jadi saya tidak bisa ngecek berapa kecepatannya. Sangat kencang. Hingga helm saya berderak2 tak karuan. Mau protes. Sudah. Tapi tak dihiraukan. Mungkin dibalik helm tutupnya dy menyeringai mendengar keluhan dan protes dari saya.
Ah sudahlah. Saya coba juga menikmati kecepatan angin yg menerpa tarikan napas saya yang jadi memburu.
Hingga sampai di tujuan. Kami tercengang. Kafe yang dituju tak lagi ada. Berganti sebuah bangunan milik Pemerintah yang tegak menjulang. Pindah kemana?
Putar balik kemudian. Tampak keramaian di pelataran Mesjid Al furqon, ah itu dy. Kafe misbarnya pindah kesana. Pun parkir, pesan kopi, lalu duduk menghadap jalan.
Seru juga, walau cuma ngobrol ringan, poto2, dan minum kopi. Sekeliling tampak banyak anak anak muda yang memilih nongkrong disana di malam senin ini. Tak peduli sebenarnya. Cuma ingin menikmati suasana.
Ini hasil pemotretannya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar