(Unila): Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Lampung (Unila) masuk
dalam 10 besar Indonesia Best
Graduate School of Communications
2012 versi Majalah Mix Marketing
Communications (MarComm
Magazine) . Hasil tersebut
berdasarkan Survei Indonesia Best
Graduate School 2012 yang hasilnya
telah dimuat di MarComm Magazine
edisi Juni 2012.
Survei tersebut dilakukan untuk
melihat persepsi calon mahasiswa,
orang tua calon mahasiswa, dan
praktisi Human Resources di
perusahaan (sebagai user) tentang
perguruan tinggi (PT) setara S1
yang menyelenggarakan jurusan
komunikasi. Terdapat 9 variabel
persepsi yang diukur dan ditanyakan
ke responden yaitu reputasi, kualitas
lulusan, kesesuaian antara biaya
dengan nilai/manfaat yang
diperoleh, kesetaraannya dengan
perguruan tinggi berkulitas di luar
negeri, lokasi kampus, fasilitas
pendidikan, kontribusi sosial bagi
lingkungan sekitar, prestasi, dan
pencapaian-pencapaian yang sudah
diraih serta rekomendasi.
PT yang diikutkan dalam survei
adalah PT penyelenggara program
S1 Komunikasi yang mendapatkan
akreditasi A dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Departemen Pendidikan Nasional
pada 2011 dan perguruan tinggi
yang pada tahun lalu masuk dalam
Top 10 hasil survei yang sama.
Terpilih 25 PT yang salah satunya
adalah Unila.
Jurusan Ilmu Komunikasi Unila
menempati urutan ke-8 dari Top 10
Indonesia Best Graduate School of
Communications 2012.
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Unila, Drs. Teguh Budi Raharjo,
M.Si., mengatakan bahwa Jurusan
Ilmu Komunikasi saat ini tengah
mengupayakan beberapa hal agar
semakin baik dan diminati. Pertama,
optimalisasi Sumber Daya Manusia
(SDM) dan perangkat jurusan dalam
menghasilkan lulusan yang lebih
baik. Kedua, memersiapkan langkah
untuk ikut dalam berbagai event
yang tujuannya memantapkan
jurusan komunikasi.
Meski dengan predikat 10 besar
yang telah diraih, Teguh mengaku
tidak ingin berbangga diri dengan
hal tersebut. Menurutnya justru itu
sebuah beban dimana jurusan harus
mempertanggungjawabkan melalui
kerja keras dan upaya sungguh-
sungguh.
Beberpa permasalahan diakui oleh
Teguh masih terjadi di Jurusan Ilmu
Komunikasi Unila. Sebut saja soal
praktikum yang belum memiliki
kelengkapan alat. “Kami akui bahwa
jumlah alat-alat masih belum sesuai
jumlah mahasiswa,” akunya, saat
ditemui di ruang Ketua Jurusan Ilmu
Komunikasi Unila pada Senin (9/7)
sore.
“Uang praktikum juga dapat
dikatakan jauh dari cukup untuk
pengembangan alat dan operasional
praktikum,” tambahnya.
Akan tetapi menurut Teguh, hal
tersebut bukan hambatan yang
terlalu berarti. Selama ini
mahasiswa kerap mengunakan alat
pribadi atau memanfaatkan link
yang ada dalam menutupi
kekurangan dalam kebutuhan
praktikum. “Hal tersebut cukup
membantu terhadap lancarnya
praktikum,” ujar Teguh.
Meski demikian, menurut Teguh,
setiap tahunnya jurusan berusaha
semaksimal mungkin untuk
mengurangi penggunaan link dalam
membantu praktikum. Sebagai
gantinya, jurusan harus lebih
memanfaatkan dana bantuan yang
ada baik dari fakultas maupun
universitas untuk perbaikan,
perawatan, maupun penggantian
alat-alat praktikum yang
dibutuhkan.
“Segalanya memang harus
berproses. Tidak mungkin serta-
merta kita bisa tampil sebagai yang
terbaik. Hal yang terpenting adalah
mengusahakan yang terbaik. Hasil
survei inipun tidak ingin saya
jadikan sebagai sesuatu yang
membuat jurusan kami terlalu
berbangga. Silakan para pembaca
hasil survei menilainya sendiri,”
pungkasnya. [ Atika Mutiara O ]
http://www.unila.ac.id
Rabu, 05 Juni 2013
Jurusan Ilmu Komunikasi Unila Raih Top 10 Versi MarComm Magazine
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar